Awal Mula Berkembangnya Peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata[1], “bahwa Daulah Fathimiyyah ‘Ubaidiyyah nisbah kepada ‘Ubaidullah bin Maimun Alqadah Alyahudi yang memerintah Mesir dari tahun 357 H-567 H. Merekalah yang pertama kali merayakan perayaan-perayaan dengan banyak sekali diantaranya perayaan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” Keterangan ini ditulis juga oleh Al-Maqrizy[2] , Syaikh Muhammad Bakhit Al-Muthi’i mufti Mesir [3], dan Syaikh ‘Ali Mahfudz menyetujui mereka[4]. Jadi yang pemula mensyariatkan perayaan ini adalah orang-orang Zindiq (menampakkan keislaman untuk menyembunyikan kekafiran) Al-‘Ubaidiyyun dari Syi’ah Rafidhah keturunan Abdullah bin Saba Al-Yahudi. Mereka tidak mungkin merayakan Maulid Rasul karena cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi mempunyai agenda yang tersembunyi.
Salehudin al-Ayubi
Namun ada yang berpendapat[5] bahawa perayaan ini dimulakan oleh Salehudin Al-Ayubi ketika itu beliau memegang jawatan sebagai Gabenor di Haramain(Makkah dan Madinah) dari tahun 1174-1193 M atau 570-590 H pada Dinasti Bani Ayyub. Salahuddin mempunyai niat atau berpendapat semangat juang umat Islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertingkatkan kecintaan umat kepada Nabi mereka. Salahuddin memperingatkan umat Islam di seluruh dunia agar hari lahir Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal (tarikh ini sudah kita bincangkan sebelum ini) kalender Hijriyah, yang setiap tahun berlalu begitu saja tanpa diperingati, kini harus diraikan.
Ketika Salahuddin meminta persetujuan dari khalifah di
Antara kegiatan yang diadakan oleh Sultan Salahuddin pada peringatan Maulid Nabi yang pertama kali tahun 1184 (580 H) adalah menyelenggarakan sayembara puisi dan penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa yang seindah
Mungkin.itu lah serba ringkas sejarah permulan Maulidur rasul,dan artikel ini bukanlah satu artikel yang mutlak mengatakan “memang ini lah sejarahnya” tapi ia sekadar satu usaha pengkajian ringkas saya bagi memberikan Information kepada para pembaca,jika ada kesilapan fakta dan sebagainya maka saya sangat mengalu-alukan pembetulan artikel ini.Dan artikel seterusnya kita akan lihat apa pula pandagan para ulama silam dan masa kini tentang menyambut perayaan Maulidur rasul ini…Tunggu,……
[1] Al-Bidayah wan Nihayah (11\172)
[2] Al- Mawa’idz wal I’tibaar (1\490)
[3] Ahsanul Kalam fiima Yata’allaqu bissunnah wal Bid’ah minal Ahkam [halaman 44- 45]
[4] Al-Ibdaa’ fii Madhaarr Al-Ibtidaa’ [halaman 251]
[5] ibid
No comments:
Post a Comment