Tuesday, March 27, 2007

Awal Mula Berkembangnya Peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam



Awal Mula Berkembangnya Peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

Oleh :YaWauSin Aljohori


Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata[1], “bahwa Daulah Fathimiyyah ‘Ubaidiyyah nisbah kepada ‘Ubaidullah bin Maimun Alqadah Alyahudi yang memerintah Mesir dari tahun 357 H-567 H. Merekalah yang pertama kali merayakan perayaan-perayaan dengan banyak sekali diantaranya perayaan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” Keterangan ini ditulis juga oleh Al-Maqrizy[2] , Syaikh Muhammad Bakhit Al-Muthi’i mufti Mesir [3], dan Syaikh ‘Ali Mahfudz menyetujui mereka[4]. Jadi yang pemula mensyariatkan perayaan ini adalah orang-orang Zindiq (menampakkan keislaman untuk menyembunyikan kekafiran) Al-‘Ubaidiyyun dari Syi’ah Rafidhah keturunan Abdullah bin Saba Al-Yahudi. Mereka tidak mungkin merayakan Maulid Rasul karena cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi mempunyai agenda yang tersembunyi.

Salehudin al-Ayubi

Namun ada yang berpendapat[5] bahawa perayaan ini dimulakan oleh Salehudin Al-Ayubi ketika itu beliau memegang jawatan sebagai Gabenor di Haramain(Makkah dan Madinah) dari tahun 1174-1193 M atau 570-590 H pada Dinasti Bani Ayyub. Salahuddin mempunyai niat atau berpendapat semangat juang umat Islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertingkatkan kecintaan umat kepada Nabi mereka. Salahuddin memperingatkan umat Islam di seluruh dunia agar hari lahir Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal (tarikh ini sudah kita bincangkan sebelum ini) kalender Hijriyah, yang setiap tahun berlalu begitu saja tanpa diperingati, kini harus diraikan.

Ketika Salahuddin meminta persetujuan dari khalifah di Baghdad yakni An-Nashir, ternyata khalifah setuju. Maka pada musim ibadah haji bulan Dzulhijjah 579 H (1183 Masehi), Salahuddin sebagai gabenor haramain (dua tanah suci, Makkah dan Madinah) mengeluarkan arahan kepada seluruh jemaah haji, agar setelah kembali ke kampung halaman masing-masing segera mempersiapkan diri untuk menyambut perayaan maulidur di mana saja berada,dan bahawa mulai pada tahun 580 Hijriah (1184 M) tanggal 12 Rabiul-Awal dirayakan sebagai hari Maulid Rasul dengan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat umat Islam.Namun perlu diingatkan disini bahawa sambutan yang dilakukan Al-Ayubi ini mendapat tentangan dari para ulama .Antara sebab para ulama menentang adalah sejak zaman Nabi peringatan seperti itu tidak pernah ada. Lagi pula hari raya rasmi menurut Islam cuma ada dua, yaitu AIdil Fitri dan AIdil Adha. Akan tetapi Salahuddin kemudian menegaskan bahawa perayaan Maulid Nabi hanyalah kegiatan yang menyemarakkan syiar agama, bukan perayaan yang bersifat ritual, sehingga tidak dapat dikategorikan bid`ah yang terlarang.

Antara kegiatan yang diadakan oleh Sultan Salahuddin pada peringatan Maulid Nabi yang pertama kali tahun 1184 (580 H) adalah menyelenggarakan sayembara puisi dan penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa yang seindah

Mungkin.itu lah serba ringkas sejarah permulan Maulidur rasul,dan artikel ini bukanlah satu artikel yang mutlak mengatakan “memang ini lah sejarahnya” tapi ia sekadar satu usaha pengkajian ringkas saya bagi memberikan Information kepada para pembaca,jika ada kesilapan fakta dan sebagainya maka saya sangat mengalu-alukan pembetulan artikel ini.Dan artikel seterusnya kita akan lihat apa pula pandagan para ulama silam dan masa kini tentang menyambut perayaan Maulidur rasul ini…Tunggu,……









[1] Al-Bidayah wan Nihayah (11\172)

[2] Al- Mawa’idz wal I’tibaar (1\490)

[3] Ahsanul Kalam fiima Yata’allaqu bissunnah wal Bid’ah minal Ahkam [halaman 44- 45]

[4] Al-Ibdaa’ fii Madhaarr Al-Ibtidaa’ [halaman 251]

[5] ibid

No comments:

Post a Comment